Tugas
: Bahasa Indonesia
MEREVIEW JURNAL
DARI BELENGGU KE
BELENGGU :
( PEREMPUAN IRAN
PASCA REVOLUSI )
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK I :
RIANTO
HIJRAWATI
YATI
JUINA
ILHAM ZAINUL
HIKMAWATI NAWIR
JURUSAN TARBIYAH
/ KI
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SULTAN QAIMUDDIN
KENDARI
2012
A.
Latar
Belakang
Dalam
sebuah revolusi, perempuan hanya digunakan sebagai alat, sebagai buruh dan
dalam perjuangan, perempuanlah yang dikorbankan paling dulu tetapi paling akhir
dibebaskan (Nawal El-Sadaawi). Pernyataan yang dikutip tersebut sangatlah tepat
untuk menggambarkan bagaimana kondisi perempuan pada masa revolusi, bahkan
bersediah menjemput maut demi revolusi. Akan tetapi lain halnya setelah masa
revolusi berlalu perempuan dimarjinalisasikan karena dianggap tidak pantas
untuk bekerja bersama laki-laki untuk membangun dunia baru.
Inilah
yang terjadi di Iran pascarevolusi. Para
penguasa Iran menjadikan Islam sebagai ideologi yang mendasari
peraturan-peraturan sosial
dan Perundang-undangan Negara yang terbukti menindas kaum perempuan. Pada masa
pra-revolusi, perjuangan keras aktivis telah membawa hasil dengan munculnya
kebijakan-kebijakan Negara yang memberikan kesempatan kepada kaum perempuan
untuk mendapatkan akses yang sama dengan laki-laki baik dibidang pendidikan, ekonomi
maupun politik. Namun usaha mereka kandas ketika kaum fundamentalis yang teaksioner
naik ketampuk kekuasaan. Perempuan harus kembali mengisi nasibnya terbelenggu
dalam ideologi fundamentalis yang menggungkungnya.
B. Rumusan masalah
1. Mengapa
dalam bingkai Negara Islam, perempuan menjalani eksploitasi dan kemunduran ?
2. Mengapa
kebijakan-kebijakan Shah pada masa pemerintahannya banyak ditentang oleh
sebagian ulama ?
3. Mengapa
para perempuan Iran pasca Khomaeni kembali terbelenggu hak-haknya maupun
kewajiban sebagai seorang perempuan ?
C. Tujuan dan manfaat
1. Tujuan
·
Untuk mendeskipsikan kondisi perempuan
pra dan pasca revolusi di Iran.
·
Untuk mencoba menggali apa yang terjadi
pada perempuan-perempuan dibawah kekuasaan Islam Fundamentalis.
·
Untuk menggambarkan atau menjelaskan
bagaimana keadaan perempuan-perempuan Iran yang terbelenggu pasca Khomaeni.
2.
Manfaat
Dari
penjelasan penjelasan diatas dapat diambil manfaatnya bahwa agar perempuan
menyadari betapa berharganya dan mulianya dirinya apabila perempuan-perempuan
harus berusaha membebaskan dirinya dari belenggu orang-orang yang ingin
mengecilkan keberadaan mereka di dunia ini.
Tugas
: Bahasa Indonesia
MEREVIEW JURNAL
DARI BELENGGU KE
BELENGGU :
( PEREMPUAN IRAN
PASCA REVOLUSI )
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK I :
RIANTO
HIJRAWATI
YATI
JUINA
ILHAM ZAINUL
HIKMAWATI NAWIR
JURUSAN TARBIYAH
/ KI
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SULTAN QAIMUDDIN
KENDARI
2012
A.
Latar
Belakang
Dalam
sebuah revolusi, perempuan hanya digunakan sebagai alat, sebagai buruh dan
dalam perjuangan, perempuanlah yang dikorbankan paling dulu tetapi paling akhir
dibebaskan (Nawal El-Sadaawi). Pernyataan yang dikutip tersebut sangatlah tepat
untuk menggambarkan bagaimana kondisi perempuan pada masa revolusi, bahkan
bersediah menjemput maut demi revolusi. Akan tetapi lain halnya setelah masa
revolusi berlalu perempuan dimarjinalisasikan karena dianggap tidak pantas
untuk bekerja bersama laki-laki untuk membangun dunia baru.
Inilah
yang terjadi di Iran pascarevolusi. Para
penguasa Iran menjadikan Islam sebagai ideologi yang mendasari
peraturan-peraturan sosial
dan Perundang-undangan Negara yang terbukti menindas kaum perempuan. Pada masa
pra-revolusi, perjuangan keras aktivis telah membawa hasil dengan munculnya
kebijakan-kebijakan Negara yang memberikan kesempatan kepada kaum perempuan
untuk mendapatkan akses yang sama dengan laki-laki baik dibidang pendidikan, ekonomi
maupun politik. Namun usaha mereka kandas ketika kaum fundamentalis yang teaksioner
naik ketampuk kekuasaan. Perempuan harus kembali mengisi nasibnya terbelenggu
dalam ideologi fundamentalis yang menggungkungnya.
B. Rumusan masalah
1. Mengapa
dalam bingkai Negara Islam, perempuan menjalani eksploitasi dan kemunduran ?
2. Mengapa
kebijakan-kebijakan Shah pada masa pemerintahannya banyak ditentang oleh
sebagian ulama ?
3. Mengapa
para perempuan Iran pasca Khomaeni kembali terbelenggu hak-haknya maupun
kewajiban sebagai seorang perempuan ?
C. Tujuan dan manfaat
1. Tujuan
·
Untuk mendeskipsikan kondisi perempuan
pra dan pasca revolusi di Iran.
·
Untuk mencoba menggali apa yang terjadi
pada perempuan-perempuan dibawah kekuasaan Islam Fundamentalis.
·
Untuk menggambarkan atau menjelaskan
bagaimana keadaan perempuan-perempuan Iran yang terbelenggu pasca Khomaeni.
2.
Manfaat
Dari
penjelasan penjelasan diatas dapat diambil manfaatnya bahwa agar perempuan
menyadari betapa berharganya dan mulianya dirinya apabila perempuan-perempuan
harus berusaha membebaskan dirinya dari belenggu orang-orang yang ingin
mengecilkan keberadaan mereka di dunia ini.
No comments:
Post a Comment