TUGAS:
JURNAL
TEORISASI
DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN
OLEH:
SINARSIH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SULTAN
QAIMUDDIN
KENDARI
2012
BAB
1
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Teorisasi dalam pendidikan merupakan tahap yang
sangat menentukan kesuksesan sebuah penelitian. Penelitian kuantitatif maupun
kualititatif (dan seluruh variannya) tidak ada yang sepenuhnya lepas dari konstruksi
teoritis. Teorisasi sebagai bentuk spesifik dari telah kepustakaan member
konstribusi penting sebagaimana pandangan Tatang.M. Amirin, yakni: pertama,
konstruksi teoritik sebagai dasar pedoman atau pegangan dalam beberapa
kedudukan seperti: asumsi, prinsip, teori, konsep, dan proposisi. Kedua,
konstruksi teoritik sebagai tolak ukur atas fakta-fakta, kegiatan, dan proses
di lapangan. Ketiga,konstruksiteoritik sebagai sumber hipotesis (terutama pada
penelitian kuantitatif). Walaupun demikian, mesti di tekankan bahwa penelitian
kualitatif dengan pola berpikir induktif, tidak begitu familiar dengan istilah
teorisasi, karena seluruh rangkain kegiatan penelitian adalah teorisasi dan
seluruh kegiatan teorisasi itu adalah penelitian itu sendiri.
B. RUMUSAN
MASALAH
Dari latar belakang pemikiran di atas maka timbul
pokok bahasan yang menjadi permasalahan, diantaranya sebagai berikut:
1. Perspektif
tentang teorisasi dan studi kepustakaan ?
2. Model
teorisasi dalam penelitian
3. Fungsi
dan kegunaan teori dalam penelitian
C. TUJUAN
PENULISAN
Tujuan
penulisaan dalam jurnal ini agar kita mengetahui apakah yang di maksud dengan
perspektif tentang teorisasi dan studi kepustakaan, dan model teorisasi dalam
pendidikan, serta fungsi dan kegunaan teori dalam penelitian .
D. MANFAAT
PENULISAN
Dengan adanya jurnal ini maka kita akan
mengetahui apa yang di maksud dengan
teorisasi dalam penelitian pendidikan.
E. TEORI
PENULISAN
1. Kerlinger
dan Consuelo, mengemukakan bahwa “teori adalah seperangkat konstruk (konsep),
definisi, merinci hubungan antara variabel-variabel, dengan tujuan meralkan dan
menerangkan gejala tersebutr”.
2. Sugiyono,
menjelaskan bahwa:
a) Teori
itu berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis,
b) Berfungsi
untuk mengungkapkan, menjelaskan dan memprediksi perilaku yang memiliki
keteraturan,
c) Sebagai
stimulant dan paduan untuk mengembangkan pengetahuan.
3. Arikunto
menjelaskan bahwa, “setelah peneliti menjelaskan permasalahan secara jelas,
yang di pikirkan selanjutnya adalah suatu gagasan tentang letak persoalan atau
masalahnya dalam hubungan yang lebih luas.
4. Nazir
menjelaskan bahwa, “mengadakan survei terhadap data yang ada merupakan langkah
yang penting sekali dalam metode ilmiah.
5. Neumen
menyatakan bahwa, dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan proses berpikir
deduktif, peranan kerangka teori adalah sebagai dasar untuk mengajukan
pertanyaan sementara (hipotesis) atas pertayaan penelitian yang telah
dirumuskannya.
6. Consuelo
mengemukakan beberapa fungsi teori sebagai berikut:
a) Sebagai
identifikasi awal dari masalah penelitian dengan menampilkan kesenjagan,
bagian-bagian yang lemah, dan ketidak sesuaiannya dengan penelitian-penelitian
terdahulu.
b) Untuk
mengumpulkan semua konstruk atau konsep yang berkaitan dengan topik penelitian.
c) Untuk
menampilkan hubungan antara variabel-variabel yang telah diselidiki.
F.METODE
PENULISAN
Dengan mengambil pendapat para ahli, penelitian
kuantitatif, penelitian kualitatif, deduktif, serta induktif.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. RINGKASAN
ISI JURNAL
Teorisasi dalam penelitian merupakan proses
penyusunan asumsi dasar penelitian yang logis dengan menggunakan beberapa teori
dan hasil penelitian yang relevan. Hal ini berlaku pada penelitian kuantitatif
maupun kualitatif, walaupun dengan penekanan yang berbeda. Penelitian
kuantitatif mendudukkan teori dalam posisi sentral dalam kegiatan membuat
pijakan teoritis terhadap masalah, variabel, hipotesis, dan penyusunan
instrumen dalam pemecahan masalah. Dalam penelitian kualitatif yang menggunakan
pola induktif, teori membantu dalam peneliti dalam memberikan prepektif
sementara terhadap situasi sosial yang di hadapi.
Teorisasi sangat menentukan kesuksesan sebuah
penelitian. Hamper dapat dipastikan bahwa penelitian tidak dapat melepaskan diri
darikonstruksi teoritis seorang peneliti, walaupun pada tingkat grounded.
Justru pada konteks inilah terjadi dinamika ilmu pengetahuan yang progresi,
karena terjadi siklus dialog antara teori dengan fakta-fakta empirik secara
berkelanjutan.
Teori yang diajukan dalam rancangan penelitian
barperan dalam proses pengumpulan data di lapangan, denga n menggunakan instrumen
buatan maupun instrumen manusian. Dalam penelitian kuantitatif, pembuatan
instrument sebagai pengumpul data (termaksud vadilitas dan reliabilitas) sangat
ditentukan oleh memadainya teori yang di gunakan. Sedangkan penelitian
kualitatif, yang menggunakan manusia (peneliti) sebagai instrumen kunci, maka
keluasaan dan penguasaan teori sangat membantu memahami gejala, mengembangkan
pola, dekonstruksi, maupun rekonstruksi.
BAB 3
PENUTUP
1. KEUNGGULAN
JURNAL
Dalam
penulisan jurnal ini kurang sekali kesalahan, baik itu kesalahan dalam
penulisan, maupun kesalahan dalam kata dan huruf . Serta dalam penulisan jurnal ini kalimatnya jelas
dan mudah di mengerti, dan juga mengambil pendapat dari para ahli yang sudah
berpengalaman sehingga memudahkan
kita dalam memahami isi jurnal ini.
2. KELEMAHAN
JURNAL
Jurnal
ini bersifat tentatif (sementara)
sehingga teorisasi juga bersifat sementara dan hanya memberikan prespektif
umum.
3. KESALAHAN
PENULISA
Kesalahannya
|
Yang benarnya
|
Keterangan
|
sitasi
|
situasi
|
Hal. 88
|
criteria
|
kriteria
|
Hal. 93
|
tolok
|
tolak
|
Hal. 95
|
telaah
|
telah
|
Hal. 95
|
No comments:
Post a Comment