Monday, January 7, 2013

PARADIGMA PENDIDIKAN BERBASIS MASYARAKAT



TUGAS: JURNAL

PARADIGMA PENDIDIKAN BERBASIS
MASYARAKAT





OLEH: KELOMPOK 1

YATI

(12010103048)

SINARSIH

(12010103046)




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SULTAN QAIMUDDIN

KENDARI

2012




BAB  1
PENDAHULUAN


1.       LATAR BELAKANG


   
        Pendidikan yang telah dibangun selama tiga dasawarsa terakhir ini ternyata belum mampu sepenuhnya menjawab kebutuhan dan tantangan nasional dan globalisasi, hal ini disebabkan karena  seluruh komponen pendidikan belum dilibatkan dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, tulisan ini membahas tentang keterlibatan masyarakat dalam proses pendidikan sebagai model kemajuan sisitem pendidikan. Secara historis pendidikan berbasisi masyarakat sudah di praktekkan umat islam pada zaman klasik, termaksud umat islam yang ada di Indonesia. Hal ini terbukti dengan adanya lembaga-lembaga pendidikan islam di Indonesia yang merupakan hasil dari usaha masyarakat sendiri. Lembaga-lembaga pendidikan tersebut telah berhasil mendorong peran masyarakat, sehingga menghasilkan lulusan yang mempunyai kredibilitas yang bisa diperhitungkan. Terwujudnya konsep pendidikan yang berbasis masyarakat tersebut merupakan usaha yang mulia dan harus menjadi gerakan nasional, bahkan konsep inipun menjadi tujuan agenda  reformasi.




2.       RUMUSAN MASALAH


         Dari  latar belakang pemikiran di atas maka timbul pokok bahasan yang menjadi permasalahan,di antaranya sebagai berikut:


1.        Pengertian pendidikan berbasis masyarakat
2.       Sejarah pendidikan berbasisi masyarakat
3.       Hambatan dan dukungan




3.       TUJUAN PENULISAN



                Agar kita mengetahui  apakah yang di maksud dengan pendidikan yang berbasisi masyarakat, dan sejak kapan pendidikan berbasis masyarakat itu ada,serta faktor-faktor yang menghambat dan mendukung pendidikan yang berbasis masyarakat.




4.       MANFAAT PENULISAN



Dengan  kita mempelajari  pendidikan yang berbasis masyarakat ini maka kita akan mengetahui  bahwa  masyarakat mempunyai  peran  atau ikut serta memecahkan masalah pendidikan yang di tangani oleh pemerintah. Dengan kata lain masyarakat ikut di libatkan dalam merumuskan visi, misi,tujuan program pendidikan.



5.       TEORI PENULISAN



Ø  Suyanto dan hasyim, mereka mengatakan bahwa  millenium  ketiga benar-benar berada pada tingkat persaingan global yang sangat ketat. Artinya siapa saja yang tidak memenuhi persyaratan kualitas alami, akan tersingkir dengan sendirinya.
Ø  F. Kennedy  Hujair AH mereka mengatakan bahwa perlu di lakukan reformasi pendidikan dari waktu ke waktu tanpa henti-hentinya. Namun ketika reformasi di gulirkan maka perlu mengingat atau memperhatikan metafora.
Ø  Abuddin nata  berpendapat bahwa untuk menwujudkan misi pendidikan seluruh komponen pendidikan seperti kurikulum, guru, metode, sarana, dan  prasarana harus di rancang dengan mempertimbangkan kepentingan masyarakat (social)
Ø  Indra Djati Sidi mengatakan bahwa pendidikan sekolah tidak lagi di artikan secara formal melainkan juga berada dimana-mana terutama dalam keluarga dan lingkungan masyarakat sekitarnya.Sehingga semua potensi yang ada dalam kehidupan tersebut menjadi sarana dan media pembelajaran.
Ø  Al-Jufri  B Syarif  mengatakan bahwa dengan melihat kenyataan bahwa pembaharuan pendidikan di Indonesia bukan memecahkan masalah fundamental.
Ø  Zamroni mengatakan bahwa proses pendidikan yang tidak demokratis akan menghasilkan lulusan yang tidak memiliki kemandirian dan kreativitas.
Ø  Suyanto mengatakan bahwa pendidikan di indonesia  juga masih mengalami masalah relevansi dengan tuntutan perkembangan kehidupan masyarakat.
Ø  Prof Winarno mengatakan bahwa dulu pemerintah hanya meminta partisipasi masyarakat terhadap pendidikan, tetapi tidak pernah mengatakan kepada masyarakat bahwa ini Spendidikkanmu. Tidak heran  jika kemudian masyarakat kurang peduli dengan bidang pendidikan.
Ø  Wanarno mengatakan bahwa untuk memperbaiki mutu pendidikan nasional , tidak bisa tidak, pengelolaan pendidikan harus di serahkan dan di kembalikankepada masyarakat.
Ø  Tilaar mengatakan bahwa reformasi pendidikan nasional harus di dasarkan pada paradigm-paradigma baru yang bertujuan untuk menwujudkan suatu masyarakat madani yang demokratis.



6.       METODE PENULISAN


Dengan mengambil pendapat para ahli dan masyarakat serta  menjadikan al-Qur’an dan al-Sunnah sebagai motivator sebagai pengembangan ilmu pengetahuan.



                2. PEMBAHASAN


                Pendidikan berbasis masyarakat adalah dua variable yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Karenanya pendidikan yang berbasis masyarakat adalah pendidikan yang menekankan dan menegaskan keterlibatan masyarakat dalam proses pendidikan.Keharusan masyarakat terlibat dalam masalah-masalah pendidikan tersebut sebenarnya sudah menjadi peraturan dalam undang-undang. No. 2tahun 1989 tentang system pendidikan nasional.

                Sejarah pendidikan berbasisi masyarakat  secara historis sudah di laksanakan dengan menjadikan  al-Qur’an  dan al-Sunnah sebagai motivator  bagi pengembangan ilmu pengetahuan adanya al-Qur’an sebagai motivator. Hal ini di buktikan dengan lahirnya lembaga-lembaga pendidikan islam hasil inisiatif masyarakat dan muncul dalam berbagai model. Selain lembaga-lembaga tersebut di atas, muncul juga lembaga-lembaga pendidikan lain yang tidak kalah pentingnya dari lembaga-lembaga tersebut, yang diwujudkan oleh suasana kehidupan zaman abbasiyah, begitu juga dengan kemajuan ilmiah, kemakmuran ekonomi, yang di saksikan di zaman ini, seperti istana-istana, beberapa perpustakaan dan lain-lain.

                Hambatan dan dukungan

A.      HAMBATAN

Hambatan yang diperkirakan akan muncul berkenaan dengan pendidikan berbasis masyarakat ini paling kurang ad tiga:

a)      Secara finansial dunia pendidikan pada umumnya  sudah terbiasa memperoleh subsida dari pemerintahan. Dengan kata lain, para penyenggara pendidikan pada umumnya sudah terbiasa dimanjakan pada masa orde baru.
b)      Secara  umum ekonomi masyarakat berada di bawah garis kemiskinan, sebagai akibat dari sulitnya lapangan pekerjaan, tidak mampunya untuk berkompetisi serta kurangnya kemampuan untuk memperbaiki ekonominya.
c)       Secara umum penyelenggaraan pendidikan kurang memiliki kemampuan, kemauan, keterampilan, dan strategi  dalam menggali dana  dari masyarakat, sebagai akibat kurangnya pengalaman melobi orang-orang yang memiliki modal atau pihak-pihak para pengambil kebijakan dalam bidang pendidikan.






B.      DUKUNGAN

Pendidikan berbasis masyarakat  juga mempunyai faktor pendukung .
a)      Motivasi keagamaan. Masyarakat  Indonesia yang umumnya beragama islam, meyakini bahwa setiap orang yang memiliki ilmu pengetahuan wajib mengajarkannya kepada orang lain.
b)      Dari sekian puluh masyarakat Indonesia yang beragama islam, sudah banyak yang tergolong mampu dan berkecukupan dengan berbagai keahlian dan profesi yang beragam.
c)       Di kalangan  masyarakat islam sendiri saat ini sudah banyak yang berhasil menyelenggarakan pendidikan secara mandiri dengan hasil yang dapat di banggakan.


4.       PENUTUP

A.      KEUNGGULAN JURNAL
Pendidikan berbasis masyarakat sudah di praktekan umat islam pada zaman klasik, termaksud umat islam di Indonesia, karna sudah terbukti dengan adanya lembaga-lembaga  pendidikan  yang di Indonesia yang  merupakan hasil  dari usaha masyarakat sendiri.

B.      KELEMAHAN
Pendidikan yang telah dibangun selama tiga dasarwarsa terakhir ini ternyata belum mampu sepenuhnya menjawab kebutuhan dan tantangan nasional dan globalisasi, hal ini disebabkan karena keseluruhan komponen pendidikan belum dilibatkan dalam proses pendidikan.

C.      KESALAHAN KALIMAT DAN PENULISAN KALIMAT

·         Ekses penulisan yang benar adalah akses
·         Masi  penulisan yang benar adalah masih
·         Memperaktekkannya penulisan yang benar adalah mempraktekkannya
·         Apakah  harus di spasi  baru sistem
·         Masala penulisan yang benar adalah masalah
·         Motivatorbagi seharusnya motivator baru spasi bagi

No comments:

Post a Comment