TUGAS:
JURNAL
PARADIGMA
PENDIDIKAN BERBASIS
MASYARAKAT
OLEH: KELOMPOK 1
YATI
(12010103048)
SINARSIH
(12010103046)
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SULTAN
QAIMUDDIN
KENDARI
2012
BAB 1
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Pendidikan yang telah dibangun selama tiga dasawarsa terakhir ini
ternyata belum mampu sepenuhnya menjawab kebutuhan dan tantangan nasional dan
globalisasi, hal ini disebabkan karena seluruh komponen pendidikan belum dilibatkan
dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, tulisan ini membahas tentang
keterlibatan masyarakat dalam proses pendidikan sebagai model kemajuan sisitem
pendidikan. Secara historis pendidikan berbasisi masyarakat sudah di praktekkan
umat islam pada zaman klasik, termaksud umat islam yang ada di Indonesia. Hal
ini terbukti dengan adanya lembaga-lembaga pendidikan islam di Indonesia yang
merupakan hasil dari usaha masyarakat sendiri. Lembaga-lembaga pendidikan
tersebut telah berhasil mendorong peran masyarakat, sehingga menghasilkan
lulusan yang mempunyai kredibilitas yang bisa diperhitungkan. Terwujudnya
konsep pendidikan yang berbasis masyarakat tersebut merupakan usaha yang mulia
dan harus menjadi gerakan nasional, bahkan konsep inipun menjadi tujuan agenda reformasi.
2.
RUMUSAN MASALAH
Dari
latar belakang pemikiran di atas maka timbul pokok bahasan yang menjadi
permasalahan,di antaranya sebagai berikut:
1.
Pengertian pendidikan berbasis masyarakat
2.
Sejarah pendidikan berbasisi masyarakat
3.
Hambatan dan dukungan
3.
TUJUAN PENULISAN
Agar
kita mengetahui apakah yang di maksud
dengan pendidikan yang berbasisi masyarakat, dan sejak kapan pendidikan
berbasis masyarakat itu ada,serta faktor-faktor yang menghambat dan mendukung
pendidikan yang berbasis masyarakat.
4. MANFAAT
PENULISAN
Dengan kita
mempelajari pendidikan yang berbasis
masyarakat ini maka kita akan mengetahui
bahwa masyarakat mempunyai peran
atau ikut serta memecahkan masalah pendidikan yang di tangani oleh pemerintah.
Dengan kata lain masyarakat ikut di libatkan dalam merumuskan visi, misi,tujuan
program pendidikan.
5. TEORI
PENULISAN
Ø
Suyanto dan hasyim, mereka mengatakan bahwa millenium
ketiga benar-benar berada pada tingkat persaingan global yang sangat
ketat. Artinya siapa saja yang tidak memenuhi persyaratan kualitas alami, akan
tersingkir dengan sendirinya.
Ø
F. Kennedy Hujair AH mereka mengatakan bahwa perlu di
lakukan reformasi pendidikan dari waktu ke waktu tanpa henti-hentinya. Namun
ketika reformasi di gulirkan maka perlu mengingat atau memperhatikan metafora.
Ø
Abuddin nata
berpendapat bahwa untuk menwujudkan misi pendidikan seluruh komponen
pendidikan seperti kurikulum, guru, metode, sarana, dan prasarana harus di rancang dengan mempertimbangkan
kepentingan masyarakat (social)
Ø
Indra Djati Sidi mengatakan bahwa pendidikan
sekolah tidak lagi di artikan secara formal melainkan juga berada dimana-mana
terutama dalam keluarga dan lingkungan masyarakat sekitarnya.Sehingga semua
potensi yang ada dalam kehidupan tersebut menjadi sarana dan media
pembelajaran.
Ø
Al-Jufri
B Syarif mengatakan bahwa dengan
melihat kenyataan bahwa pembaharuan pendidikan di Indonesia bukan memecahkan
masalah fundamental.
Ø
Zamroni mengatakan bahwa proses pendidikan yang
tidak demokratis akan menghasilkan lulusan yang tidak memiliki kemandirian dan
kreativitas.
Ø
Suyanto mengatakan bahwa pendidikan di
indonesia juga masih mengalami masalah
relevansi dengan tuntutan perkembangan kehidupan masyarakat.
Ø
Prof Winarno mengatakan bahwa dulu pemerintah
hanya meminta partisipasi masyarakat terhadap pendidikan, tetapi tidak pernah
mengatakan kepada masyarakat bahwa ini Spendidikkanmu. Tidak heran jika kemudian masyarakat kurang peduli dengan
bidang pendidikan.
Ø
Wanarno mengatakan bahwa untuk memperbaiki mutu
pendidikan nasional , tidak bisa tidak, pengelolaan pendidikan harus di
serahkan dan di kembalikankepada masyarakat.
Ø
Tilaar mengatakan bahwa reformasi pendidikan
nasional harus di dasarkan pada paradigm-paradigma baru yang bertujuan untuk
menwujudkan suatu masyarakat madani yang demokratis.
6.
METODE PENULISAN
Dengan mengambil pendapat para ahli dan masyarakat
serta menjadikan al-Qur’an dan al-Sunnah
sebagai motivator sebagai pengembangan ilmu pengetahuan.
2. PEMBAHASAN
Pendidikan berbasis masyarakat
adalah dua variable yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan.
Karenanya pendidikan yang berbasis masyarakat adalah pendidikan yang menekankan
dan menegaskan keterlibatan masyarakat dalam proses pendidikan.Keharusan masyarakat
terlibat dalam masalah-masalah pendidikan tersebut sebenarnya sudah menjadi
peraturan dalam undang-undang. No. 2tahun 1989 tentang system pendidikan
nasional.
Sejarah pendidikan berbasisi
masyarakat secara historis sudah di
laksanakan dengan menjadikan
al-Qur’an dan al-Sunnah sebagai
motivator bagi pengembangan ilmu
pengetahuan adanya al-Qur’an sebagai motivator. Hal ini di buktikan dengan
lahirnya lembaga-lembaga pendidikan islam hasil inisiatif masyarakat dan muncul
dalam berbagai model. Selain lembaga-lembaga tersebut di atas, muncul juga
lembaga-lembaga pendidikan lain yang tidak kalah pentingnya dari
lembaga-lembaga tersebut, yang diwujudkan oleh suasana kehidupan zaman
abbasiyah, begitu juga dengan kemajuan ilmiah, kemakmuran ekonomi, yang di
saksikan di zaman ini, seperti istana-istana, beberapa perpustakaan dan
lain-lain.
Hambatan dan dukungan
A. HAMBATAN
Hambatan yang diperkirakan akan muncul berkenaan dengan
pendidikan berbasis masyarakat ini paling kurang ad tiga:
a)
Secara finansial dunia pendidikan pada
umumnya sudah terbiasa memperoleh
subsida dari pemerintahan. Dengan kata lain, para penyenggara pendidikan pada
umumnya sudah terbiasa dimanjakan pada masa orde baru.
b)
Secara
umum ekonomi masyarakat berada di bawah garis kemiskinan, sebagai akibat
dari sulitnya lapangan pekerjaan, tidak mampunya untuk berkompetisi serta
kurangnya kemampuan untuk memperbaiki ekonominya.
c)
Secara umum penyelenggaraan pendidikan kurang
memiliki kemampuan, kemauan, keterampilan, dan strategi dalam menggali dana dari masyarakat, sebagai akibat kurangnya
pengalaman melobi orang-orang yang memiliki modal atau pihak-pihak para
pengambil kebijakan dalam bidang pendidikan.
B. DUKUNGAN
Pendidikan
berbasis masyarakat juga mempunyai
faktor pendukung .
a)
Motivasi keagamaan. Masyarakat Indonesia yang umumnya beragama islam,
meyakini bahwa setiap orang yang memiliki ilmu pengetahuan wajib mengajarkannya
kepada orang lain.
b)
Dari sekian puluh masyarakat Indonesia yang
beragama islam, sudah banyak yang tergolong mampu dan berkecukupan dengan
berbagai keahlian dan profesi yang beragam.
c)
Di kalangan masyarakat islam sendiri saat ini sudah banyak
yang berhasil menyelenggarakan pendidikan secara mandiri dengan hasil yang
dapat di banggakan.
4.
PENUTUP
A.
KEUNGGULAN JURNAL
Pendidikan berbasis masyarakat sudah di praktekan umat
islam pada zaman klasik, termaksud umat islam di Indonesia, karna sudah
terbukti dengan adanya lembaga-lembaga
pendidikan yang di Indonesia
yang merupakan hasil dari usaha masyarakat sendiri.
B. KELEMAHAN
Pendidikan yang telah dibangun selama tiga dasarwarsa
terakhir ini ternyata belum mampu sepenuhnya menjawab kebutuhan dan tantangan
nasional dan globalisasi, hal ini disebabkan karena keseluruhan komponen
pendidikan belum dilibatkan dalam proses pendidikan.
C.
KESALAHAN KALIMAT DAN PENULISAN KALIMAT
·
Ekses penulisan yang benar adalah akses
·
Masi
penulisan yang benar adalah masih
·
Memperaktekkannya penulisan yang benar adalah
mempraktekkannya
·
Apakah
harus di spasi baru sistem
·
Masala penulisan yang benar adalah masalah
·
Motivatorbagi seharusnya motivator baru spasi bagi
No comments:
Post a Comment